SAMPANGAN HADIR UNTUK MEWUJUDKAN
Kesejahteraan Peternak & Ketahanan Pangan
Berkomitmen menghadirkan solusi yang aman untuk jangka panjang tanpa merusak elemen lain dan terbukti lebih menguntungkan
0
+
Peternakan
0
Juta+
Populasi Ekor Ayam
0
Group Customer Peternak
Klien Kami
Telah dipercaya oleh 3 perusahaan besar di bidang peternakan
Begini Pengaruh Kadar Amonia dengan Kesehatan Ayam Ternak
Ayam sering terserang penyakit “Cekrek” hingga menyebabkan angka kematian pada ternak meningkat. Hal Tersebut disebabkan oleh Kadar Gas Amonia yang Tinggi di atas 10 ppm, yang mengakibatkan kerusakan saluran sistem pernapasan, bahkan kematian pada unggas dan manusia
Pengaruh Kadar Amonia Terhadap Petugas Kandang
| Kadar Amonia (ppm) | Respon Petugas Kandang |
|---|---|
20 |
Bau mulai tercium |
25 – 30 |
Bau tercium |
50 – 60 |
Bau tajam |
100 |
Iritasi hidung |
Pengaruh Kadar Amonia Terhadap Ayam
| Kadar Amonia (ppm) | Dampak |
|---|---|
10 |
Selaput lendir saluran pernapasan ayam rusak |
20 |
Bulu getar paru-paru ayam tidak berfungsi normal |
50 – 70 |
Menurunkan fe ed intake, menaikkan FCR |
100 |
Merusak kornea mata dan menyebabkan kebutaan pada ayam |
125 |
Saluran pernapasan ayam rusak, produksi turun 50% |
Biodesis Mencegah dan Menurunkan Kadar Gas Amonia Hanya dengan 2 Langkah Mudah
LANGKAH 1
Pastikan sprayer dalam keadaan bersih, Tuangkan Biodesis ke dalam sprayer
LANGKAH 2
Semprot Biodesis ke area kandang ayam secara merata dengan ketinggian 30 cm di atas permukaan sekam
Dosis
jika kadar amonia < 10 ppm
1 L per 100 m2
30 L per 1440 m2
/hari
Frekuensi Pemakaian/Implementasi
2 kali sehari (pagi dan sore)
Rekomendasi Awal Pemakaian
- Biodesis direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan akumulasi amonia.
- Semakin dini dipakai semakin mungkin menjaga amonia level di 6-10 ppm
- Penyemprotan Biodesis pada sekam padi saat ayam berumur 1 hari
- Penyemprotan Biodesis secara rutin sejak ayam berumur 7 hari
Hasil Implementasi -
Biodesis menjaga kadar amonia di kadar aman dan tetap stabil di bawah 10 ppm
Penggunaan Biodesis secara konsisten mampu menjaga kadar amonia di kandang pada tingkat yang aman (di bawah 10 ppm), dibandingkan dengan kandang tanpa Biodesis yang memiliki kadar amonia jauh lebih tinggi.
Produk Kami Dirancang Spesial Untuk Kesejahteraan Peternak
100% Organik
Biodesis asap cair dari sampangan terbukti 100% berbahan organik dan bebas dari zat zat berbahaya.
Harga Murah
Dari segi biaya, produk kami memberikan efisiensi biaya yang cukup tinggi dengan hasil yang lebih baik ketika digunakan
Hasil Cepat
Terbukti lebih efektif dan cepat dampaknya ketika digunakan jika dibandingkan dengan alternatif lainnya
Bagaimana Biodesis Asap Cair Berpotensi Meningkatkan Omset Peternakan Anda?
Menurunkan Gas Amonia:
Secara signifikan mengurangi kadar gas amonia sampai 80%. kualitas udara kandang lebih baik dan tidak bau, tanpa efek samping berbahaya.
Mengurangi Angka Kematian Ayam:
Menjaga ayam tetap sehat dan terhindar dari penyakit cekrek (CRD) akibat kadar gas amonia tinggi
Menghemat Biaya Sekam Hingga 20% :
Partner peternak ayam kami terlah membuktikan, menggunakan Biodesis Asap Cair dapat menghemat biaya sekam sampai 20%!
Meningkatkan Produktivitas Kandang :
Kualitas udara yang baik mendukung pertumbuhan dan kesehatan ayam lebih baik sehingga dapat meningkatkan keuntungan dan pendapatan hasil panen.
Pilihan Varian Biodesis Asap Cair
Anda juga bisa mendapatkan konsultasi gratis terkait pengaplikasian produk untuk hasil yang maksimal bersama Tim Expert Kami
Berikut adalah Kondisi Hasil Kadar Amonia Pada Kandang Setelah Disemprotkan Biodesis Asap Cair
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Penyemprotan pada kandang adalah minimal sekali dalam sehari, dan untuk hasil yang lebih maksimal semprotkan 2 kali dalam sehari pagi dan sore hari.
Sekam teap dibutuhkan untuk diletakkan pada alas kandang, namun tidak perlu menambah atau mengganti sekam secara terus menerus sehingga penggunaan sekam jauh lebih hemat
Tidak. penambahan air pada biodesis asap cair justru akan membuka peluang bakteri lain masuk sehingga merusak komposisi dari biodesis asap cair.
